Jumat, 08 September 2023

Pengantar

 

 Kurikulum Standar Nasional yang kita miliki mengakomodir bobot mata kuliah Sejarah Gereja dalam 8 SKS, termasuk Sejarah Gereja Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa studi Sejarah Gereja, khsususnya Sejarah Gereja Indonesia itu signifikan bagi mahasiswa teologi. Namun kendala yang selalu dijumpai dalam proses pembelajaran Sejarah Gereja adalah minat terhadap mata kuliah ini.

Pengalaman kami dalam mengajar Sejarah Gereja umum, Asia dan Indonesia di beberapa perguruan tinggi Teologi menunjukkan tidak terlalu banyak mahasiswa yang berminat untuk mata kuliah Sejarah Gereja. Mahasiswa hadir di kelas untuk mengikuti kuliah biasanya hanya sekadar memenuhi persyaratan sekolah.

Ada mahasiswa yang pernah berkata kepada kami, pak soal ujian sejarah Gerejanya jangan menghafal ya!, ada pula yang berkata belajar sejarah gereja itu membosankan dan tidak ada kemanfaatan untuk pergumulan masa kini, semuanya hanya berurusan dengan masa lampau. Disini kami pahami bahwa pendekatan terhadap studi sejarah Gereja kadang lebih bersifat menghafal saja sehingga mahasiswa merasa tidak ada kemanfaatan belajar sejarah Gereja kemanfaatan pergumulannya masa kini.

Dan untuk mengatasi masalah klasik mahasiswa dalam studi Sejarah Gereja seperti yang disebut di atas, maka pendekatan yang kami pakai dalam belajar Sejarah Gereja Indonesia adalah pendekataan kemaknaan Sejarah Gereja. Memang benar! Dalam belajar sejarah Gereja tidak dapat dihindari hafalan tetapi falan tidak ada manfaatnya kalau tidak disertai dengan usaha untuk memahami apa yang dihafalnya. Oleh karena itu penekanan kami dalam studi Sejarah Gereja Indonesia adalah berusaha mencari makna dari fakta masa lampau, karena dengan demikian fakta yang mati dapat dihidupkan atau menjadi berguna bagi kita masa kini. Dan kami berharap ikiranya apa yang kami kemukakan menolong para mahasiswa program koresponden untuk bersemangat belajar Sejarah Gereja Indonesia.

Studi sejarah Gereja Indonesia yang kita lakukan lebih banyak menyinggung tentang Gereja-gereja Katolik dan Protestan arus Calvinis dan Lutheran. Selain itu pembahasan juga berkisar pada Gereja-gereja kelompok Pentakostal dan denominasi lainnya yang masuk ke Indonesia pada abab ke-19 dan 20. Namun tidak banyak kita bicarakan di sini,  karena literature yang tersedia juga tidak banyak menginformasikan tentang Gereja-gereja di luar Gereja aliran Calvinis dan Lutheran di Indonesia. Konsekwensinya yaitu dua kelompok Gereja Protestan yang lebih banyak dibicarakan dalam bahan ajar ini.

Informasi tentang Sejarah Gereja Indonesia meliputi Sejarah Gereja Nestorian di Indonesia, Misi Gereja Katolik di Indonesia, Tersebarnya Kristen Protestan (aliran Calvinis) di Indonesia dan Gereja Protestan Indonesia yang bertumbuh ke arah kemandirian. Selain itu dibahas juga Gereja-gereja Indonesia yang telah berusaha mandiri sebelum tahun 1930 yaitu beberapa Gereja Sumatera dan Geeja-gereja  Pantekosta yang dimulai di Cepu dan berkembang ke daerah lainnya di Indonesia.

            Akhirnya, harapan dan doa kami, kiranya mahasiswa dapat mengadakan studi Sejarah Gereja Indonesia dengan terfokus kepada inti belajar Sejarah Gereja, yaitu  belajar bertanya. Selamat bertanya pada Sejarah Gereja Indonesia dan selamat menikmati kekayaan dari belajar Sejarah Gereja untuk diri sendiri dan jemaat atau dalam pelayanan.

 

 

 

Penyusun

Yonas Muanley

Daftar Pustaka

 PUSTAKA-PUSTAKA

Dr. Th. Van den End, Harta da lam Bejana. BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1999
Dr. H. Berkhof dan I. H. Enklaar, Sejarah Gereja. BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2004
Dr. C. de Jonge, Pembimbing ke dalam Sejarah Gereja. BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1996
Dr. Chr. De Jonge, Gereja Memberi Jawab. BPK Gunung Mulia, Jakarta 1996
G. Van Schie, Rangkuman Sejarah Gereja Kristiani dalam konteks Sejarah Agama-agama Lain, Obor, Jakarta, 1994
Dr. Dietrich Kuhl, Sejarah Gereja, Gereja Mula-mula di dalam Lingkungan Kebudayaan Yunani-Romawi (30-500). Yayasan Pekabaran Injil Indonesia Departemen Literatur, Batu Malang, 1992
Dr. Dietrich Kuhl, Gereja Katolik Roma-Sejarah Gereja Jilid II, Gereja Katolik di dalam Lingkungan dan Kebudayaan Eropa Barat Pada Abad Pertengahan (500-1500). Yayasan Pekabaran Injil Indonesia Departemen Literatur, 1997
Pdt. Dr. F. D. Felem, Kamus Sejarah Gereja. BPK Gunung Mulia, Jakarta
Pdt. Dr. F. D. Felem, Riwayat Singkat Tokoh-tokoh Sejarah Gereja. BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2003
M. A. Ihromi dan S. Wismoady Wahono (Penyusun), Theodoran-Pemberian Allah, Kumpulan karangan dalam rangka menghormati usia 75 tahun Prof. Dr. Theodor Mueller-Krueger. BPK Gunung Agung, Jakarta 1979
Pdt. Dr. Peter Wongso, Seri Diktat Sejarah Gereja. Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang, 1992
John Culver, Diktat Sejarah Gereja. Institut Alkitab Tiranus, Bandung, 1991
Pdt. Yonas Muanley, M.Th. Asia Rumah Tinggal Tuhan di Bumi (Menapak karya Tuhan dalam diri Gereja mula-mula ke arah Barat dan Timur Berdasarkan Kisah Para Rasul dan Catatan Historis Para Ahli Sejarah Gereja. Sekolah Tinggi Theologia Injili Arastamar, Jakarta, 2006
Pdt. Yonas Muanley, S. Th. Diktat Sejarah Gereja Umum I (Gereja Mula-mula sampai Gereja Abad Pertengahan). Sekolah Tinggi Theologia Injili Arastamar, Jakarta, 2005